Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang
populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut
Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan
ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta
secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas,
ringkas, dan tepat.
Menurut
Wardani (2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan
dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Untuk dapat
mengerti pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya
dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah
istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun
berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang
menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis.
Dalam KBBI
(2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu
atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer
diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
Sedangkan
istilah populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti
sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang
banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih
santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu
beragam.
Karya tulis
ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai
dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet
Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer
lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada
dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah
populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan
dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Tiga
Masalah Pokok Dalam Menulis Karya Ilmiah
- Masalah Empirisme. Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan menulis yang disebabkan oleh pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang sulit membuat tulisan, yaitu keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola tulisan kurang standar, dan kurang berbobot substansi tulisan.
- Masalah Retorika. Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika melalui tulisan tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier tidaknya administrasi, pola penyajian data pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari suatu argumentasi. Dalam karya ilmiah, retorika yang dianggap memiliki bobot ilmiah ialah tulisan dengan retorika linear. Dalam bentuk tulisan, retorika ini mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas bentuk retorika, pilihan kata (diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam aspek ini dikenal dengan jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana tersebut meliputi empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning), teknik memilih urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan gaya tulisan.
- Masalah Linguistik. Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam aspek ini ada empat hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi dan kosa kata dan mekanik.Aspek sintaksis ialah kemampuan penulis dalam menyajikan ide dalam bentuk kalmat sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat majemuk-kompleks. Penulis harus menunjukkan penguasaan gramatika secara baik, benar dan standar. Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu dan menghilangkan ide. Dari aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya dalam penggunaan kata asing.
Ciri-Ciri
Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114)
memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
- Struktur
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian
inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
- Komponen dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
- Sikap penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
kata atau gaya bahasa impersonal .
- Penggunaan bahasa
Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006
: 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
- Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
- Pengetahuan yang disajikan tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
- Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
- Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah yang bersifat denotatif.
- Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah
populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut:
- Bahan berupa fakta yang objektif
- Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
- Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
- Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.
Sementara itu karakteristik karangan
ilmiah populer yaitu:
- Apabila pembaca artikel jurnal adalah profesional atau spesialis dalam suatu disiplin ilmu, maka pembaca karangan ilmiah populer adalah masyarakat umum, awam atau profesional dalam bidang lain.
- Apabila penulis artikel jurnal selain memberikan nama, lembaga akademik tempat ia bekerja serta kualifikasi akademiknya, maka penulis karangan ilmiah populer menuliskan nama tanpa informasi lain, kecuali ia adalah repoter.
- Apabila artikel jurnal ditulis dengan gaya tulis faktual dan “dingin” (tak-emosional) demi objektifitas, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan gaya informal, anekdot, personal, serta menghibur.
- Apabila artikel jurnal ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan relatif panjang serta penuh dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah populer ditulis dengan kalimat-kalimat singkat dan sederhana serta mudah dibaca.
- Apabila artikel jurnal menyertakan kutipan, catatan kaki (footnotes) dan daftar pustaka agar materi yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan ilmiah populer umumnya tidak meyertakan informasi-informasi tersebut.
- Apabila artikel jurnal lebih dipenuhi tulisan verbal dan sedikit tabel, maka karangan ilmiah populer seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, foto, dll.
Apabila
kebenaran isi artikel jurnal dievaluasi melalui reviu oleh sejawat atau dewan
pakar sebagai “referee”, maka pertanggungjawaban isi karangan ilmiah
populer cukup diberikan oleh editor majalah.
Contoh karangan ilmiah popular , kita
mempunyai keahlian membuat kue dan ingin mengajarkannya kepada orang lain. Kita
tulis bahan-bahannya, cara membuat adonan, cara mencetak, cara memanggang, dan
cara menyajikannya secara berurutan kemudian dimuat di suatu majalah, jadilah
sebuah karya ilmiah populer. Karya ilmiah populer paling sederhana bisa dilihat
di majalah-majalah dinding baik di sekolah maupun di rumah sakit. Di rumah
sakit biasa ada tulisan-tulisan cara merawat bayi, cara mengatasi demam
berdarah, cara mengatasi muntaber, dan lain-lain. Artikel-artikel tersebut
termasuk karya ilmiah populer meskipun ditulis dengan bahasa sederhana dan
ringkas, tetapi pada dasarnya ditujukan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.
PERBEDAAN ARTIKEL ILMIAH DAN TULISAN POPULER
1. Artikel Ilmiah
a. Tujuan menulis artikel ilmiah adalah untuk mendiseminasikan pemikiran kita ke khalayan akademik lebih luas melalui media jurnal yang sesuai dengan disiplin ilmunya baik lingkup nasional maupun antar bangsa.
b. Artikel ilmiah selayaknya ditulis
berdasarkan hasil penelitian lapangan sehingga memuat informasi-informasi dan
fakta-fakta empirik yang akurat, mutakhir dan komprehensif dengan metodologi
yang jelas.
c. Laporan penelitian saja tidak
cukup, karena sering kali hanya dibaca oleh pemberi dana dalam lingkungan terbatas.
d. Artikel ilmiah dipaparkan secara
singkat, rinci, logis, sistematis, padat, dan komprehensif (namun tidak
bertele-tele), dengan menggunakan bahasa Indonesia (asing) yang sesuai dengan
“aturan main” yang berlaku di dunia akademik. sehingga pembahasan dan
analisisnya dapat dipahami dengan jelas dan tepat.
e. Dengan artikel ilmiah hasil
penelitian menjadi lebih enak dibaca, dicerna dan dipahami karena telah melalui
proses penyempurnaan penulisan dan penyuntingan ulang (pembahasan dan analisis
termasuk materi, data, bahasa, dsb.)
f. Menulis artikel ilmiah memerlukan
persiapan lebih matang, lebih cermat, lebih teliti, dan latihan berkelanjutan.
Menulis artikel ilmiah memerlukan juga kesungguhan, keberanian dan kepercayaan
diri yang tinggi.
g. Yang tidak kalah pentingnya
menulis artikel ilmiah harus dilakukan sebagai suatu kewajiban yang
menyenangkan dan mengasyikkan, bukan karena keterpaksaan.
2. Tulisan Populer
a. Tujuan menulis tulisan populer sekadar memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan selanjutnya (lazimnya diharapkan) sebagai bahan wacana atau diskursus tentang topik itu bagi pembacanya.
b. Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik (penelitian), boleh juga dari hasil pengamatan atau perenungan (refleksi).
c. Pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan rinci, namun logika serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan.
d. Pembahasan dan analisisnya sedapat mungkin menggunakan kata-kata, istilah-istilah atau kalimat yang mudah dicerna dan sudah populer di masyarakat. Semua itu tidak harus secara ketat mengikuti “aturan main” penggunaan tata bahasa yang berlaku di dunia akademik.
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar