Disini terdapat contoh-contoh dari layanan telematika,
antara lain:
1. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi
harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk
pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk
menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di
kalangan masyarakat.
Dalam layanan ini telematika menyatukan system komunikasi
dengan kendaran sepertimobil untuk memberikan pelayanan informasi
kepada masyarakat. Ada beberapa contoh pelayanan informasi seperti:
- Jasa pelayanan internet
- Informasi lalu lintas terbaru
- Telematik terminal
- Jasa pelayanan internet
- Informasi lalu lintas terbaru
- Telematik terminal
2. Layanan Keamanan
Layanan telematika yang kedua adalah layanan keamanan.
Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila
ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi
tingkat pencurian dan kejahatan.
Indonesia perlu menciptakan suatu
lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya ini mencakup perumusan produk-produk
hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen
elektronik, tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas
sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan
informasi.
3. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat
komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya
berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam
perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994
dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks,
yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan
network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter
itu.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware
menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
1. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
1. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
2. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
3. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
TEKNOLOGI YANG TERKAIT
1. Head Up Display (HUD)
HUD merupakan sebuah tampilan transparan yang menyajikan
data tanpa perlu meminta pengguna untuk melihat dari sudut pandang biasanya.
Awalnya Head up Display ini dikembangkan untuk penerbangan militer tetapi
sekarang sudah digunakan dalam pesawat terbang komersil, mobil dan aplikasi
lainnya. Sebuah HUD tetap mengharuskan pengguna untuk melihat elemen layar pada
badan pesawat maupun chasis kendaraan. Sistem menentukan gambar yang akan
disajikan tergantung pada orientasi kendaraan. Helmet Mounted Displays (HMD)
merupakan bentuk teknis dari HUD yang menampilkan elemen tampilan bergerak
dengan orientasi kepala pengguna terhadap badan pesawat. Salah satu contoh
pesawat tempur modern yang menggunakan HUD dan HMD adalah F/A-18, F-22,
Eurofighter.
2. Tangible User Interface
Tangible User Interface merupakan sebuah antarmuka
pengguna dimana orang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan
fisik. Pelopornya adalah Hiroshi Ishii, seorang profesor di MIT Media
Laboratory.
Karakteristik :
1. Representasi fisik digabungkan untuk mendasari
komputasi informasi digital.
2. Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol
interaktif.
3. Representasi fisik perseptual digabungkan untuk
secara aktif ditengahi representasi digital.
3. Computer Vision
Computer Vision berkaitan dengan teori untuk membangun
sistem buatan yang memperoleh informasi dari gambar. Data gambar dapat
mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, dilihat dari beberapa kamera,
atau multi-dimensi data dari scanner medis.
Contoh aplikasi visi komputer mencakup sistem untuk :
1. Pengendalian proses misalnya sebuah robot
industri atau kendaraan otonom.
2. Mendeteksi peristiwa misalnya, untuk pengawasan
visual atau orang menghitung.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar