pengaruh 4 faktor tersebut terhadap efektivitas organisasi sebagai berikut:
1)     Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi. Struktur 
diartikan sebagai hubungan yang relatif tetap sifatnya, merupakan cara 
suatu organisasi menyusun orang-orangnya untuk menciptakan sebuah 
organisasi yang meliputi faktor-faktor seperti deentralisasi 
pengendalian, jumlah spesialisasi pekerjaan, cakupan perumusan interaksi
 antar pribadi dan seterusnya. Secara singkat struktur diartikan sebagai
 cara bagaimana orang-orang akan dikelompokkan untuk menyelesaikan 
pekerjaan.
Teknologi menyangkut mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan 
mentah menjadi keluaran jadi. Teknologi dapat memiliki berbagai bentuk, 
termasuk variasi-variasi dalam proses mekanisme yang digunakan dalam 
produksi, variasi dalam pengetahuan teknis yang dipakai untuk menunjang 
kegiatan menuju sasaran. Ciri organisasi yang berupa struktur organisasi
 meliputi faktor luasnya desentralisasi. Faktor ini akan mengatur atau 
menentukan sampai sejauh mana para anggota organisasi dapat mengambil 
keputusan. Faktor lainnya yaitu spesialisasi pekerjaan yang membuka 
peluang bagi para pekerja untuk mengembangkan diri dalam bidang 
keahliannya sehingga tidak mengekang daya inovasi mereka.
Faktor formalisasi berhubungan dengan tingkat adaptasi organisasi 
terhadap lingkungan yang selalu berubah, semakin formal suatu organisasi
 semakin sulit organisasi tersebut untuk beradaptasi terhadap 
lingkungan. Hal tersebut berpengaruh terhadap efektivitas organisasi 
karena faktor tersebut menyangkut para pekerja yang cendenrung lebih 
terikat pada organisasi dan merasa lebih puas jika mereka mempunyai 
kesempatan mendapat tanggung jawab yang lebih besar dan mengandung lebih
 banyak variasi jika peraturan dan ketentuan yang ada dibatasi seminimal
 mungkin.
Harvey (dalam Steers, 1985: 99) menemukan bahwa semakin mantap teknologi
 sebuah organisasi, makin tinggi pula tingkat penstrukturannya yaitu 
tingkat spesialisasi, sentralisasi, spesifikasi tugas dan lain-lain. 
Efektivitas organisasi sebagian besar merupakan hasil bagaimana tingkat 
Indonesia dapat sukses memadukan teknologi dengan struktur yang tepat. 
Keselarasan antara struktur dan teknologi yang digunakan sangat 
mendukung terhadap pencapaian tujuan organisasi.
2)     Karakteristik Lingkungan
Karakteristik lingkungan ini mencakup dua aspek yaitu internal dan 
eksternal. Lingkungan internal dikenal sebagai iklim organisasi. Yang 
meliputi macam-macam atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan 
segi-segi dan efektivitas khususnya atribut lingkungan yang mempunyai 
hubungan dengan segi-segi tertentu dari efektivitas khususnya atribut 
diukur pada tingkat individual.
Lingkungan eksternal adalah kekuatan yang timbul dari luar batas 
organisasi yang memperngaruhi keputusan serta tindakan di dalam 
organisasi seperti kondisi ekonomi, pasar dan peraturan pemerintah. Hal 
ini mempengaruhi: derajat kestabilan yang relatif dari lingkungan, 
derajat kompleksitas lingkungan dan derajat kestabilan lingkungan.
Steers (1985: 111) menyimpulkan dari penelitian yang dilakukan para ahli
 bahwa keterdugaan, persepsi dan reasionalitas merupakan faktor penting 
yang mempengaruhi hubungan lingkungan. Dalam hubungan terdapat suatu 
pola dimana tingkat keterdugaan dari keadaam lingkungan disaring oleh 
para pengambil keputusan dalam organisasi melalui ketetapan persepsi 
yang tepat mengenai lingkungan dan pengambilan keputusan yang sangat 
rasional akan dapat memberikan sumbangan terhadap efektivitas 
organisasi.
3)    Karakteristik Pekerja
Karakteristik pekerja berhubungan dengan peranan perbedaan individu para
 pekerja dalam hubungan dengan efektivitas. Para individu pekerja 
mempunyai pandangan yang berlainan, tujuan dan kemampuan yang 
berbeda-beda pula. Variasi sifat pekerja ini yang sedang menyebabkan 
perilaku orang yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut mempunyai
 pengaruh langsung terhadap efektivitas organisasi. Dua hal tersebut 
adalah rasa keterikatan terhadap organisasi dan prestasi kerja individu.
Menurut Katz dan Kahn (dalam Steers, 1985: 135) peranan tingkah laku 
dalam efektivitas organisasi harus memenuhi tiga persyaratan sebagai 
berikut:
a.    Setiap organisasi harus mampu membawa dan mempertahankan suatu 
armada kerja yang mantap yang terjadi dari pekerja pria dan wanita yang 
terampil. Berarti disamping mengadakan penerimaan dari penempatan 
pegawai, organisasi juga harus mampu memelihara para pekerja dengan 
imbalan yang pantas dan memadai sesuai dengan kontribusi individu dan 
yang relevan bagi pemuasan kebutuhan individu.
b.    Organisasi harus dapat menikmati prestasi peranan yang dapat 
diandalkan dari para pekerjanya. Sering terjadi manajer puncak yang 
seharusnya memikul tanggung jawab utama dalam merumuskan kebijakan 
perusahaan, membuang terlalu banyak waktu untuk keputusan dan kegiatan 
sehari-hari yang sepele dan mungkin menarik, akan tetapi tidak relevan 
dengan perannya sehingga berkurang waktu yang tersedia bagi kegiatan ke 
arah tujuan yang lebih tepat. Setiap anggota bukan hanya harus bersedia 
berkarya, tetapi juga harus bersedia melaksanakan tugas khusus yang 
menjadi tanggung jawab utamanya.
Disamping prestasi peranan yang dapat diandalkan organisasi yang efektif
 menuntut agar para pekerja mengusahakan bentuk tingkah laku yang 
spontan dan inovatif, job description tidak akan dapat secara mendetail 
merumuskan apa yang mereka kerjakan setiap saat, karena bila terjadi 
keadaan darurat atau luar biasa individu harus mampu bertindak atas 
inisiatif sendiri dan atau luar biasa individu harus mampu bertindak 
atas inisiatif sendiri dan atau mengambil keputusan dan mengadakan 
tanggapan terhadap yang paling baik bagi organisasinya.
4)    Kebijakan dan praktek manajemen
Karena manajer memainkan peranan sentral dalam keberhasilan suatu 
organisasi melalui perencanaan, koordinasi dan memperlancar kegiatan 
yang ditujuan ke arah sasaran. Kebijakan yang baik adalah kebijakan 
tersebut secara jelas membawa kita ke arah tujuan yang diinginkan. 
Kebijakan harus dipahami tidak berarti bahwa kebijakan harus ditulis 
(Amstrong, 1993: 49). Pada intinya manajemen adalah tentang memutuskan 
apa yang harus dilakukan kemudian melaksanakannya melalui orang-orang 
(Amstrong, 1993: 14). Definisi ini menekankan bahwa dalam organisasi 
merupakan sumber daya terpenting.
Dari faktor kebijakan dan praktek manajemen ini, sedikitnya 
diindentifikasikan menjadi enam variabel yang menyumbang efektivitas 
yaitu: 1) penyusunan tujuan strategis, 2) pencarian dan pemanfaatan 
sumber daya, 3) menciptakan lingkungan prestasi, 4) proses komunikasi, 
5) kepemimpinan dan pengambilan keputusan dan 6) inovasi dan adaptasi.
Dari keempat faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi yang 
dinyatakan oleh Steers tersebut dapat dijelaskan secara ringkas bahwa: 
1) struktur yang dibangun dan teknologi yang digunakan dalam organisasi 
akan sangat berpengaruh terhadap proses dan pencapaian tujuan, 2) 
organisasi sebagai organisasi yang terbuka, kelangsungan hidupnya akan 
sangat tergantung kepada lingkungan sekitarnya baik yang berada di dalam
 organisasi maupun diluar organisasi, 3) bahwa manusia sebagai unsur 
penting dari organisasi memiliki kemampuan, pandangan motivasi dan 
budaya yang berbeda, dan 4) kebijakan dan praktek manajemen yang 
ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi 
sangat berpengaruh bagi organisasi maupun bagi pencapaian tujuan.
sumber : www.wordpress-faktor mempengaruhi organisasi 
 
 
 
fotonya keren.. :D
BalasHapus