DEFINISI BAGAN STRUKTUR
ORGANISASI DAN JENIS-JENISNYA
Pengertian Struktur
Dalam bahasa sehari-hari struktur
diartikan sebagai susunan antara seluruh bagian-bagian dari sesuatu
dapat juga diartikan sebagai susunan saling hubungan antara seluruh
bagian-bagian dari suatu unit kerja sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.
Kesatuan utuh yang dimaksudkan
dalam hal ini adalah unit kerja atau yang dikenal dengan istilah organisasi.
Pengertian Organisasi
Secara sederhana, organisasi
dapat dinyatakan sebagai perpaduan dari beberapa rangkaian kerja sama untuk
mencapai tujuan, oleh karena itu organisasi yang baik adalah organisasi yang
dapat menciptakan sistem kerja sama dalam pencapaian tujuan.
Menurut T.W. Wajong; dalam
Fungsi Administrasi
Negara dinyatakan bahwa ” Organisasi adalah gabungan alat yang
disusun dalam hubungan kerja sama untuk mencapai tugas tertentu”. (Wajong
1989).
Oleh Sondang P Siagian; dalam
Filsafat Administrasi, disebutkan bahwa :
“Organisasi adalah
setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta
secara formal terkait dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan,
dalam kaitan mana terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang/ sekelompok orang yang disebut bawahan”. (Sondang P. Siagian, 1978.
hal. 7)
Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada
hakekatnya merupakan penegasan akan susunan kerangka yang menunjukkan
saling hubungan atau tata kerja antara bagian-bagian atau sub bagian yang ada
dalam suatu unit kerja, sehingga setiap bagian atau sub bagian mengetahui
secara jelas apa yang menjadi bidang tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya.
Demikian pula kepada siapa bagian mempertanggung jawabkan aktivitas yang
dilakukannya. Tata hubungan kerja sama ini biasanya dibuat dalam bentuk bagan.
Pendapat yang dikemukakan Amin
Widjaja, bahwa:
“Bagan organisasi
merupakan suatu diagram dari struktur organisasi, yang menunjukkan
fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi dari organisasi dan bagaimana
mereka berhubungan” (Amin Widjaja, 1993, hal. 215)
Level Struktur
Organisasi
Kendati organisasi adalah satu, tetapi jika dikaitkan dengan masalah struktur, sesungguhnya terdiri atas sekurangnya 3 lapisan atau 3 level. Level-level tersebut memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain tetapi saling berhubungan atau bergantung. Menurut Mullins, level-level tersebut adalah : (1) Technical Level, (2) Managerial Level, dan (3) Community Level.[6] Level kedua juga disebut middle-management sementara level ketiga disebut senior-management.
Technical level terkait dengan operasional kerja
yang spesifik dan seolah terpisah-pisah, yang dicirikan dengan
pekerjaan-pekerjaan yang benar-benar bersifat fisik sehubungan dengan tugas apa
yang harus diselesaikan. Pekerjaan ini membutuhkan keahlian berbeda dari
masing-masing pekerja. Misalnya produksi barang di suatu perusahaan, proses
administrasi pelayanan publik di kantor-kantor pemerintahan, atau guru yang
mengajar mata pelajaran tertentu di suatu sekolah.
Managerial level (level organisasi) terkait dengan
upaya pengkoordinasian dan pengintegrasian pekerjaan dari level teknis. Kerja
yang seolah terpisah di level teknis, diselaraskan dan dikoordinasikan
oleh level manajerial. Keputusan-keputusan yang dibuat di level manajerial
berhubungan dengan sumber daya yang dibutuhkan agar level teknis dapat
menjalankan pekerjaannya secara maksimal.
Community level terkait dengan tujuan umum dan kerja
organisasi secara keseluruhan. Keputusan-keputusan yang dibuat di community
level tinimbang berdasarkan kerja seperti apa yang harus dilakukan organisasi
serta pembangunan organisasi dalam hubungannya dengan agen-agen eksternal dan
lingkungan sosial yang lebih luas. Community level juga menjadi mediator
antara level teknis dengan level manajerial.
Dalam dunia pendidikan swasta
dikenal lembaga yayasan yang memberi arah jalannya proses pendidikan dan
melakukan mediasi antara pimpinan sekolah dengan staf pengajar. Di dunia BUMN
dikenal dewan komisaris yang memberi arah kerja bagi para manajer (direktur)
dan mensinergiskan kerja mereka dengan karyawan di level teknis, kendati tidak
secara langsung melainkan dalam bentuk kebijaksanaan umum. Singkatnya, jika middle-management
fokus pada bagaimana produk suatu organisasi dihasilkan, maka senior-management
fokus seperti apa tampaknya produk tersebut bagi masyarakat luas.
Lewat pengenalan atas level-level
struktur organisasi, kita dapat mengidentifikasi jenis-jenis kewenangan dan
tugas yang diemban oleh masing-masing unit dalam suatu struktur organisasi.
Level tersebut berjenjang dari paling bawah hingga puncak organisasi.
Jenis-jenis Struktur
Organisasi
Robbins mengidentifikasi 6 tipe organisasi, di mana 3 yang pertama adalah yang umum dan 3 lainnya kini tengah dikembangkan. Tiga yang umum adalah struktur sederhana, birokratik, dan matrik. Tiga yang tengah berkembang adalah struktur tim, struktur virtual, dan struktur tanpa batas.
Ø Struktur
Sederhana. Kita
bayangkan toko-toko agen sembako di pinggir jalan, toko emas di mal-mal, dan
sejenisnya. Itulah organisasi yang mengimplementasikan struktur sederhana.
Struktur sederhana dicirikan oleh apa yang dikerjakan oleh organisasi. Struktur
sederhana memiliki tingkat departementalisasi yang rendah, luasnya lingkup
kendali, juga formalisasi yang rendah. Struktur sederhana adalah organisasi
yang datar, ia hanya punya 2 atau 3 level vertikal, sedikit pekerja, dan
adanya sentralisasi pembuatan keputusan. Biasanya ia diterapkan pada
organisasi-organisasi bisnis skala kecil.
Ø Struktur
Birokrasi. Struktur
ini kebalikan dari struktur sederhana. Semua serba dibakukan. Bank-bank,
kantor-kantor pemerintah, perusahaan-perusahaan besar adalah contoh organisasi
yang menggunakan struktur birokrasi. Struktur ini dicirikan oleh rutinitas
pekerjaan yang dilakukan lewat spesialisasi, aturan formal, pengelompokkan
tugas, sentralisasi otoritas, lingkup kendali yang sempit, hirarki kewenangan
yang rumit, dan pola pembuatan keputusan harus mengikuti rantai komando.
Ø Struktur
Matrik. Biasanya digunakan di agen-agen
periklanan, firma-firma hukum, pendidikan, riset, rumah sakit, universitas, dan
perusahaan entertainment. Struktur matrik mengkombinasikan dua
bentuk departementalisasi yaitu fungsi dan produk. Departemen
fungsional punya “bos” sendiri, demikian pula departemen “produk.”
Sehingga, setiap pekerja memiliki 2 atasan. Struktur matrik mampu memfasilitasi
koordinasi tatkala organisasi punya aktivitas yang kompleks serta cenderung
berdiri sendiri-sendiri.
Ø Struktur Tim. Ciri umum struktur tim adalah
reduksi atas halangan yang ditimbulkan akibat departementalisasi dan
sentralisasi pembuatan keputusan kepada level tim kerja. Pada perusahaan skala
kecil, struktur tim justru menentukan organisasi secara keseluruhan.
Ø Struktur
Organisasi Virtual.
Struktur ini adalah organisasi ini, kecil, yang melakukan outsourcing pada
fungsi-fungsi bisnis yang utama. Dalam istilah struktural, organisasi virtual
sangat tersentralisasi, dengan sedikit atau tanpa departementalisasi. Menurut
Robbins, perusahaan-perusahaan seperti Nike, Reebok, atau Cisco
Systems adalah contoh dari organisasi yang dapat meraup milyaran dollar
tanpa punya fasilitas pabrik sendiri. Nike, contohnya, tidak punya
pabrik. Mereka hanya mendesain sepatu lalu meng-outsourcing pabriknya.
Ø Struktur
Organisasi Tanpa Batas.
Menurut Robbins, Jack Welch dari General Electric mengajukan ide tentang
struktur tanpa batas. Struktur ini berupaya menghilangkan batasan vertikal dan
horisontal di dalam General Electric dan melebur batas eksternal yang
menghalangi koneksitas perusahaan baik dengan pelanggan maupun supplier-nya.
Struktur ini juga berupaya menghilangkan rantai komando, mengedepankan lingkup
kendali yang kecil, dan mengganti departementalisasi dengan tim-tim yang telah
diberdayakan.
Dengan menghilangkan batasan
vertikal, manajemen menjadi lebih horisontal karena mampu mendatarkan hirarki.
Status dan tingkatan organisasi menjadi minimal. Departemen fungsional yang
menciptakan batasan horisontal dihilangkan dengan cara menciptakan tim-tim yang
berfungsi secara silang.
ngak ada ya bagan-bagan / gambaran dari masing2 strukturnya
BalasHapus