Halaman

Sabtu, 07 Januari 2012

penduduk, masyarakat dan kebudayaan

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN



A.      PENDAHULUAN

Pertumbuhan  penduduk  yang   makin   cepat,   mendorong  pertumbuhan aspek-aspek  kehidupan  yang   meliputi  aspek sosial,  ekonomi,  politik, kebudayaan  dan   sebagainya.  Dengan  adanya  pertumbuhan  aspek-aspek kehidupan  tersebut,  maka  bertambahlah sistem  mata  pencaharian hidup  dari homogen  menjadi  kompleks manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya.


B.     PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk  merupakan salah  satu faktor  yang penting  dalam masalah  sosial  ekonomi  umumnya  dan masalah  penduduk  khususnya. Karena di samping  berpengaruh terhadap  jumlah  dan komposisi  penduduk  juga akan berpengaruh terhadap  kondisi sosial ekonomi  suatu daerah atau negara bahkan dunia.
Waktu penggandaan penduduk  dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun. Penambahan/pertambahan penduduk  di suatu daerah atau negara pacta dasarnya dipengaruhi oleh  faktor-faktor demografi sebagai  berikut  :

1.    Kematian (Mortalitas)

2.    Kelahiran (Fertilitas)

3.     Migrasi
Di dalam  pengukuran demografi ketiga  faktor  tersebut  diukur  dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa   yang menyatukan  dalam bentuk  perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam  tiap  I 000 penduduk.

1.    Kematian

ada beberapa tingkat  kematian. Akan  tetapi  di sini  hanya  dijelaskan dua jenis  tingkat  kematian   saja  yakni  :

Tingkat  Kematian  Khusus    (Age  Specific  Death  Rate)

Karena  tingkat  kematian   itu  dipengaruhi oleh  beberapa   faktor antara lain umur, jenis kelamin,  pekerjaan. Umpama  laki-laki  berusia
85 tahun  mempunyai kemungkinan lebih  besar  untuk  mati  daripada laki-laki  umur 25 tahun. Orang laki-laki  yang berada di medan perang lebih besar kemungkinan  untuk mati daripada istri mereka yang berada di  rumah.

Karena   perbedaan  resiko   kematian   tersebut,  maka  digunakan tingkat kematian menurut umur (specific Death Rate).
Tingkat   Kematian  Kasar  (Crude  Death  Rate/CDR)

Tingkat  kematian  kasar adalah banyaknya  orang yang meninggal  pada suatu tahun  per jumlah  penduduk  pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1.000 orang. Sehingga dapat dituliskan dengan  rumus



D = Jumlah  kematian




CDR=


Jum1ah kematian
-------------- X  1.000 jumlah  penduduk   .


2.      Fertilitas (kelahiran Hidup)

Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini  disebabkan adanya  alasan  sebagai  berikut  :

1)   Sulit  memperoleh  angka  statistik   lahir  hidup  karena  banyak  bayi-bayi yang  meninggal  beberapa  saat  setelah  kelahiran, tidak  dicatatkan dalam peristiwa   kelahiran  atau  kematian   dan  sering  dicatatkan sebagai   lahir mati.

2)   Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang  anak (tetapi meninggal   hanya  sekali).
3)    Makin  tua urnur wanita  tidaklah  berarti,  bahwa kernungkinan rnernpunyai anak          rnakin  rnenurun.

4)      Di dalarn  pengukuran fertilitas akan  rnelibatkan  satu  orang  saja.
        Tidak  sernua  wanita  rnernpunyai  kernungkinan untuk  rnelakukan.

Ada dua istilah asing yang kedua-duanya  diterjernahkan  sebagai  kesuburan.
                    a. Facundity (kesuburan)
Facundity  adalah lebih diartikan  sebagai kernarnpuan  biologis wanita untuk rnernpunyai  anak.

b.    Fertility  (fertilitas)Fertilitas adalah  jurnlah  kelahiran  hidup  dari  seorang wanita atau sekelornpok wanita. Yang dirnaksud dengan lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan  rnisalnya : bernafas,  bergerak, berteriak/rnenangis, ada denyutan  jantung  dan sebagainya. Pengukuran vertilitas selalu  didasarkan atas jurnlah kelahiran hidup pada kelornpok penduduk  pada periode  tertentu.Tinggi rendahnya kelahiran  dalarn suatu/ sekelornpok penduduk erat  hubungannya dan  tergantung pada  : struktur urnur,  penggunaan alat  kontrasepsi,  pengangguran, tingkat   pendidikan, status  pekerjaan wanita  serta  pernbangunan ekonorni.Tingkat  Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR).Tingkat kelahiran kasar adalah jurnlah kelahiran  hidup pada suatu daerah  pada tahun tertentu  tiap  I 000 penduduk pada  pertengahan tahun  tersebut.

CBR  =                   Jurnlah  Jahir  hidup
jurnlah  penduduk   pada  pertengahan  th. X 1000


General Fertility Rate  (GFR)   Angka Kelahiran  Umum

GFR  adalah angka  yang  menunjukkan jumlah kelahiran per  I 000  wanita usia  produktif. Wanita yang  berumur produktif antara  15-44 tahun  atau   antara
15-49  tahun.

Jadi  untuk  menghitung angka kelahiran ini diperlu-kan jumlah penduduk wanita   usia  produktif/subur.

Rumus :




GFR  =





Jumlah kelahiran hidup  per  tahun   telCentu
Jumlah wanita   usia  subur   pd  pertengahan  th.


Age Specific Fertility  Rate  (ASFR)  Tingkat   Kelahiran   Khusus
ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran  menurut  umur dari wanita yang berada  dalam  kelompok   umur  15-49  tahun.  Ukuran  ini  lebih  baik  daripada ukuran di atas, karena  pengaruh daripada variasi  kelompok umur dapat dihilangkan. Oleh  karena  itu  ada  perbedaan   yang  jelas  mengenai   fertilitas wanita  dalam  tiap  kelompok interval  5  tahun. Jadi  kalau  dituliskan dalam  bentuk  rumus  adalah  sebagai   berikut  :
    -----X K

Bi                      = Jumlah  kelahiran dari  wanita  kelompok   umur     tahun
Dalam kebanyakan analisa,  kelompok  umur yang berinterval lima tahun digunakan sebagai   waktu  untuk  menghitung angka  khusus   menurut   umur. Biasanya  kelompok  umur   terendah  adalah   15-19   tahun,   sedangkan  yang tertinggi  dalam  kelompok umur  20-an,  lalu  menurun  ketingkat   sedang  bagi wanita  umur  30-an.  Angka  pada kelompok setelah/di atas 39 tahun  biasanya relatif  kecil.




X 1000


Migrasi

Aspek dinamis  kehidupan  kelompok  dalam ruang ialah gerakan  penduduk yang  dinamai  migrasi. Selain   migrasi   ada  istilah   lain   tentang  dinamika penduduk  yaitu  mobilitas. Pengertian mobilitas lebih  luas  daripada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan sementara. Sedangkan migrasi  bila  dikaitkan dengan  unsur  waktu  di  tempat yang baru misalnya  minimal  6 bulan atau satu tahun. Sedangkan bagi mereka yang pernah pindah tempat tinggal kurang dari batas waktu tersebut disebut melakukan mobiltias sirkuler
B.

Migrasi ini adalah merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai  akibat dan keadaan  alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah  tersebut.

Langkah-langkah   seseorang  migran  dalam  menentukan  keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan (areal) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu  faktor-faktor  sebagai  berikut : 2>

persediaan  sumber  alam lingkungan  sosial  budaya potensi ekonomi
alat masa depan

Secara garis besar kemampakan migrasi di Indonesia dibagi menjadi dua kemampakan  yaitu : urbanisasi  dan  migrasi intergional  atau transmigrasi.


Akibat Migrasi.

a.     Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun  dapat mempengaruhi pola  distribusi penduduk secara keseluruhan.Para  urbanit  kebanyakan  terdiri  dari  golongan  umur  muda yang sangat produktif serta banyak inisiatifnya.Sebagian akibat dari penduduk yang rata-rata masih  muda tersebut memungkinkan pertumbuhan penduduk yang pesat di kota, dan bagi pembangunan desanya sedikit  banyak akan mempengaruhi  kelancaran.

                          b.      Migrasi  interegional di Indonesia  kebanyakan dilaksanakan oleh  mereka yang berumur produktif dan kreatifitas  tinggi.  Hal tersebut memungkinkan tingginya  angka  pertumbuhan penduduk  serta  tingkat  laju  pembangunan di luar jawa.Di DKI Jakarta sebagai akibat dari adanya migrasi interegional pertumbuhannya menjadi sangat cepat, sehingga pada tahun  2000 penduduknya menjadi sekitar  16,6 juta jiwa (SEHINGGA Jakarta akan menduduki  urutan  ke  10 dari  kota- kota  besar  di dunia).





c. Migrasi  antar  negara  di  Indonesia  adalah  sangat  keci1 dari  basil  sensus penduduk pada  tahun  1971 sampai dengan 1980  migrasi masuk (immigrasi)  hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi)  hanya sebesar 0,57%  per tahun. Sehingga  akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk  Indonesia. Komposisi penduduk  menurut  umur dan jenis kelamin Komposisi  penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peranan yang  sangat  penting  hanya  dapat  untuk  mengetahui :
Pertumbuhan penduduk  di suatu daerah  termasuk  cepat atau lambat.      Rasio  ketergantungan.
Jumlah  wanita  dalam  usia subur.
Jumlah  tenaga  kerja  yang  tersedia. Berdasarkan tempat  tinggal.
Bentuk  piramida  bentuk.

Ada tiga jenis struktur  penduduk  :

1.    Piramida  penduouk  muda

Piramida  ini menggambarkan  komposisi  penduduk  dalam  pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita jumpai pada negara-negara  yang sedang berkembang.  Misalnya  : India, Brazilia,  Indonesia.

              2.  Piramida Stationer

Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab  tingkat  kematian  rendah  dan  tingkat  kelahiran  tidak  begitu  tinggi. Piramida  penduduk  yang  berbentuk  sistem  ini terdapat  pada  negara-negara yang maju seperti  Swedia,  Belanda, Skandinavia.

              3. Piramida  penduduk  tua

Bentuk piramida  penduduk  ini menggambarkan adanya penurunan  tingkat kelahiran yang sangat pesan dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran  jenis   kelamin   pria  besar,   maka  suatu   negara   bisa   kekurangan penduduk.  Negara   yang  bentuk   piramida   penduduknya  seperti   ini  adalah Jerman,  Inggris,  Belgia,  Perancis








Rasio  Ketergantungan  (Dependency of ratio)

Dari komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk menghitung rasio ketergantungan. Yang dimaksud dengan rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang be1um produktif  dan  sudah  tidak  produktif  kerja  lagi  dengan  jumlah  penduduk golongan  umur produktif kerja. Biasanya  dinyatakan  dalam  persen (%).

Batas golongan umur produktif kerja (aktif ekonomi) masing-masing daerah/negara  berbeda-beda. Biasanya terletak antara umur 15 tahun sampai
65 tahun. Sehingga dengan demikian rasio ketergantungan  dapat dirumuskan sebagai  berikut :



penduduk 0-14 + penduduk  65 ke atas
DR----------------  100 penduduk  15-64



Jadi makin tinggi jumlah penduduk  usia muda dan jompo makin besar rasio ketergantungannya. Artinya beban penduduk pada kelompok umur produktif kerja (aktif ekonomi) untuk dapat menghasilkan barang atau jasa ekonomi  bagi go1ongan umur muda dan jompo adalah  tinggi.

Sebagai  ukuran rasio ketergantungan  adalah sebagai  berikut DR kurang dari 62,33%  adalah  baik
                         DR 1ebih dari 62,33%  jelek

Penggolongan umur penduduk  dalam  kelompok produktif sangat berpengaruh  dalam lapangan penghidupan  produktivitas kerjanya dalam lapangan  produksi.

Penggolongan  menurut  DW S1eumer :

 - 14   go1ongan be1um produktif



15 - 19

20- 54

55- 64



golongan  kurang produktif  penuh golongan  produktif
golongan  tidak produktif  penuh


65 ke atas golongan  inproduktif

Penggolongan menurut  Sumbarg :

 - 15    golongan belum  produktif
15 - 65     golongan produktif   penuh
65  ke atas golongan produktif   berkurang




Penggolongan menurut  Widjojo,  Pullerd  dan  John  Clark.

 - 14    golongan belum  produktif
15 - 64     golongan produktif
65  ke atas golongan tidak  produktif



C.  KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

A.   PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  KEBUDAYAAN Dl IN­
DONESIA.


1.  Zaman Batu sampai Zaman Logam

Upaya  menelusuri sejarah  peradaban  bangsa  Indonesia, mulai dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan waktu pembahasan yang  panjang. Berdasarkan pendapat-pendapat para  ahli prehistoris, ternyata  bahwa  zaman  batu  itupun  terbagi  dalam  :

Zaman  batu  tua   (Palaeolithikum) Zaman  batu  muda  (Neolithikum).
Alat-alat   batu  pada  zaman   batu  tua,  baik  bentuk   ataupun   permukaan peralatan   masih  kasar-kasar, misalnya  kapak  genggam.

Kapak   genggam-kapak  genggam   semacam   itu  kita  kenai   dari  Eropa, Afrika,  Asia Tengah  sampai  Punsjab  (India),  tapi  kapak  genggam  semacam ini tidak didapati  orang di Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa  kapak  batu  besar  maupun  kecil  bersegi-segi itu  berasal dari  Cina  Selatan,   menyebar ke  arab  Selatan, ke  hilir  sungai-sungai  besar sampai  ke Semenanjung Malaka. Zaman  batu   muda (Neolithikum)  benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan mamhJa. Pada zaman ini.  mereka mulai hidup menetap, membuat rumah. membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan  betet nak  untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sejalan dengan itu  revolusi alat-alat keperluan penunjang kehidupanpun te1jadi. Penyelidikan-penyelidtkan  lebih lanjut menemukan  bahwa manusia-manusia  zaman  batu   muda itu   telah  mengenal dan  memiliki kepandaian nwngecor/mencairkan logam dari  biji  besi, dan menuangkan ke dalam cetakan-cetakan serta mendinginkannya. Oleh karena itulah mercka mampu mernbuat aneka ragam senjata  berburu dan   berperang 'serta  alat-alat  lain   yang mereka perlukan.

Bangsa-hanga   Proto-Austronesia  yang  masuk dari   Sernenanjung  Indo China  ke  Indonesia  itu   membawa  Kebudayaan  Dongson, dan   menyebar  di lndonesia ia. Materi Dongson diantaranya  berupa scnjata--;cnjata tajam dan  kapak berhcntuk sepatu  dari   bahan perunggu.


B.  KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN  ISLAM.


1. Kebudayaan Hindu dan  Budha.

Pada   ke-3   dan   ke-4  agama  Hindu  masuk  ke  Indonesia,  khususnya  ke

Pulau  Jawa.  Pcrpaduan atau  akultura"i antara kebudayaan  etempat  dengan kcbudayaan

Hindu  yang  berasal  dari  India  itu  berlangsung luwedan  mantap. Sekitar abad  ke-5,  ajaran   Budha  atau   Budhi me  masuk.  ke  Indonesia,  khususnya  ke Pulau  Jawa. Agama/ajaran Budha  dapat  dikatakan berpandangan lebih  maju dari  pada  Hinduisme, sebab Budha me tidak  menghendaki adanya kasta-kasta dalam   masyarakat.

Walaupun demikian, kedua  agama itu  di  Indone ia.  khu  usnya di  Pulau Jawa  tumbuh dan berkemhang berdampingan dengan cara damai. Baik penganut Hinduisme maupun Budhisme  melahirkan k.arya-k.arya  budaya yang  bernilai tinggi   dalam seni  bangunan/arsitek.tur, seni   pahat.  St'ni  ukir   maupun   seni aqra, eperti  tercermin dalam bangunan dan arsitektur.  relief-relief yang di haadirkan dalam  candi-candi di Jawa  Tengah ataupun di Jawa  Timur. Candi­ candi  yang  dimaksud diantaranya:  Borobudur,'Mcndut. Prambanan, Kalasan (Jawa  Tengah). Badut,  KidaL  Jago,  Singo ari,  di  ekitar kota  Blitar, semuanya di  wilayah  propins1   di  Jawa  Timur.

Candi   Borobudur  adalah  candi budha terbesar dan   termegah  di   Asia Tenggara. bahkan tercatat sebagai salah  satu  bangunan kuno,  yang  termasuk dalam   I 0  besar  keajaiban dunia.

2.     Kebudayaan  Islam.

Pada  a bad  ke-15  dan  ke-16 agama  Islam  telah  dikembangkan di  Indonesia oleh  para  pemuka-pemuka Islam  yang  di sebut Wali  Sanga. Titik  sentrai penyebaran  agama  Islam   pada   abad   itu  berada   di  pulau   Jawa. Sebenarnya agama Islam   masuk   ke  Indonesia, khususnya  ke  pulau   Jawa   sebelum  abad ke-II sudah  ada wanita  Islam  yang  meninggal dan dimakamkan di kota Gresik. Masuknya agama Islam  ke Indonesia. teristimewa ke pulau  Jawa  berlangsung dalam  suasana damai. Hal  ini  disebabkan karena  Islam  dimasukkan ke Indo­ nesia  tidak  dengan  secara  paksa,  melainkan dengan  cara  baik-baik. Di samping itu  disebabkan sikap toleransi yang  dimiliki banga  kita.

Pada   abad   ke-15,  ketika  kejayaan  maritim Majapahit  mulai  surut, berkembanglah negara-negara pantai  yang  dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang   berpusat pemerintahan di  pedalaman. Negara­ negara  yang dimaksud adalah  : negara  Malaka  di Semenanjung Malaka, negara Aceh  di  ujung  Pulau  Sumatra, negara Ban ten  di  J awa  Barat,   negara Demak dipesisir utara  Jawa  Tengah, negara Goa  di  Sulawesi Selatan.
Didaerah-daerah yang  belum  amat  terpengaruh oleh  kebudayaan Hindu, agam Islam mempunyai pengaruh  yang menda  lam dalam  kehidupan penduduk di  daerah  yang  bersangkutan. Demikian  misalnya  di Aceh, Banten,  Sulawesi Selatan, Sumatra  Timur, Sumatra   Barat,  dan  pesisir  Kalimantan. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi  agama  yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan Islam memberi  saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan  kepribadian bangsa  Indonesia.

C.  KEBUDAYAAN BARAT.

Unsur  kebudayaan yang juga memberi  warna terhadap corak  lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah  kebudayaan  Barat. Awal kebudayaan Barat  masuk  ke negara  tercinta  Republik  Indonesia ketika  kaum kolonialis/penjajah mengedor masuk  ke Indonesia, terutama  bangsa  Belanda. Mulai  dari  penguasaan  dan  kekuasaan   perusahaan  dagang   Belanda  (YOC) dan berlanjut dengan  pemerintahan kolonialis Belanda,  di kota-kota propinsi, kabupaen muncul  bangunan-bangunan dengan  gaya  arsitektur Barat.  Dalam kurun   waktu   itu  juga,  dikota-kota  pusat  pemerintahan,  terutama di  Jawa, Sulawesi Utara,  dan  Maluku  berkembang dua  lapisan  sosial.

1.    Lapisan  sosial  yang  terdiri  dari  kaum  buruh.

2.     Lapisan  sosial  kaum  pegawai.

Dalam  lapisan  sosial  kedua  inilh  pendidikan Barat  di  sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa  Belanda menjadi syarat  utama  untuk mencapai kenaikan   kelas  sosial.

Akhirnya masih  harus  disebut  sebagai  pengaruh  kebudayaan Eropa  yang masuk  juga  kedalam  kebudayaan Indonesia, ialah  agama  Katolik  dan  agama Kristen  Protestan. Agama-agama tersebut  biasanya  disiarkan dengan  sengaja oleh  organisasi-organisasi  penyiaran agama  (missie   untuk  agama

Katolik dan zending  untuk agama  Kristen)  yang semuanya bersifat  swasta. Penyiaran dilakukan terutama didaerah-daerah dengan  penduduk  yang  belum pernah  mengalami
pengaruh agama  Hindu,  Budha  atau Islam.  Daerah-daerah itu  nmanya :
iran Jaya, Maluku Tengah  dan  Selatan, Sulawesi Utara  dan Tengah. Nusa  Tenggara Timur. dan  pedalaman Kalimantan.

Kebudayaan dan  Kepribadian

Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasi. Nilai  dan  kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku  yang   pantas. Suatu  kaidah,  misalnya  kaidah hukum  memberikan batas-batas pada  perilaku seseorang. Batas-batas tersebut menjadi suatu  peraturan permainan dalam pergaulan hidup. Sifat-sifat kepribadian yang  berakar dari  adat  istiadat dan  ajaran agama pada  suatu  kelompok masyarakat dapat  dikukuhkan sebagai hukum adat.  Di luar  itu,  ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari. Kepribadian bangsa Indonesia yang  ramah  tamah,  suka  menolong, memiliki sifat  kegotong royongan adalah  ciri  umum dari  sekian banyak kepribadian suku-suku  bangsa yang   berada   Republik Indonesia, dan  terpatri meenjadi ciri  khas  kepribadian bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar