Halaman

Senin, 08 Oktober 2012

menjelaskan bagan struktur organisasi


DEFINISI BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN JENIS-JENISNYA
Pengertian Struktur
Dalam bahasa sehari-hari struktur diartikan sebagai susunan antara seluruh bagian-bagian dari sesuatu dapat juga diartikan sebagai susunan saling hubungan antara seluruh bagian-bagian dari suatu unit kerja sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.
Kesatuan utuh yang dimaksudkan dalam hal ini adalah unit kerja atau yang dikenal dengan istilah organisasi.
Pengertian Organisasi
Secara sederhana, organisasi dapat dinyatakan sebagai perpaduan dari beberapa rangkaian kerja sama untuk mencapai tujuan, oleh karena itu organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat menciptakan sistem kerja sama dalam pencapaian tujuan.
Menurut T.W. Wajong; dalam Fungsi Administrasi Negara dinyatakan bahwa ” Organisasi adalah gabungan alat yang disusun dalam hubungan kerja sama untuk mencapai tugas tertentu”. (Wajong 1989).
Oleh Sondang P Siagian; dalam Filsafat Administrasi, disebutkan bahwa :
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta secara formal terkait dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan, dalam kaitan mana terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/ sekelompok orang yang disebut bawahan”. (Sondang P. Siagian, 1978. hal. 7)
Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada hakekatnya merupakan penegasan akan susunan kerangka yang menunjukkan saling hubungan atau tata kerja antara bagian-bagian atau sub bagian yang ada dalam suatu unit kerja, sehingga setiap bagian atau sub bagian mengetahui secara jelas apa yang menjadi bidang tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya. Demikian pula kepada siapa bagian mempertanggung jawabkan aktivitas yang dilakukannya. Tata hubungan kerja sama ini biasanya dibuat dalam bentuk bagan.
Pendapat yang dikemukakan Amin Widjaja, bahwa:
Bagan organisasi merupakan suatu diagram dari struktur organisasi, yang menunjukkan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi dari organisasi dan bagaimana mereka berhubungan” (Amin Widjaja, 1993, hal. 215)
Level Struktur Organisasi

Kendati organisasi adalah satu, tetapi jika dikaitkan dengan masalah struktur, sesungguhnya terdiri atas sekurangnya 3 lapisan atau 3 level. Level-level tersebut memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain tetapi saling berhubungan atau bergantung. Menurut Mullins, level-level tersebut adalah :  (1) Technical Level, (2) Managerial Level, dan (3) Community Level.[6] Level kedua juga disebut middle-management sementara level ketiga disebut senior-management
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2pVaH58FpBYuALfd-5fFc881P-0jFVfz9tvag-2Ao6Z8B_S9Z5vriNDGE1RHF6q4vZLG1erJ1IJfBCf44QFtqCV6ez05YGKDWd0C7Lxj24XIstGm4JVbcsuBtMU8h4x86UKj_XVDkBLs/s200/level_struktur_organisasi.jpg
Gambar 4 Level Struktur Organisasi versi Mullins

Technical level terkait dengan operasional kerja yang spesifik dan seolah terpisah-pisah, yang dicirikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang benar-benar bersifat fisik sehubungan dengan tugas apa yang harus diselesaikan. Pekerjaan ini membutuhkan keahlian berbeda dari masing-masing pekerja. Misalnya produksi barang di suatu perusahaan, proses administrasi pelayanan publik di kantor-kantor pemerintahan, atau guru yang mengajar mata pelajaran tertentu di suatu sekolah.
Managerial level (level organisasi) terkait dengan upaya pengkoordinasian dan pengintegrasian pekerjaan dari level teknis. Kerja yang seolah terpisah di  level teknis, diselaraskan dan dikoordinasikan oleh level manajerial. Keputusan-keputusan yang dibuat di level manajerial berhubungan dengan sumber daya yang dibutuhkan agar level teknis dapat menjalankan pekerjaannya secara maksimal. 
Community level terkait dengan tujuan umum dan kerja organisasi secara keseluruhan. Keputusan-keputusan yang dibuat di community level tinimbang berdasarkan kerja seperti apa yang harus dilakukan organisasi serta pembangunan organisasi dalam hubungannya dengan agen-agen eksternal dan lingkungan sosial yang lebih luas. Community level juga menjadi mediator antara level teknis dengan level manajerial. 
Dalam dunia pendidikan swasta dikenal lembaga yayasan yang memberi arah jalannya proses pendidikan dan melakukan mediasi antara pimpinan sekolah dengan staf pengajar. Di dunia BUMN dikenal dewan komisaris yang memberi arah kerja bagi para manajer (direktur) dan mensinergiskan kerja mereka dengan karyawan di level teknis, kendati tidak secara langsung melainkan dalam bentuk kebijaksanaan umum. Singkatnya, jika middle-management fokus pada bagaimana produk suatu organisasi dihasilkan, maka senior-management fokus seperti apa tampaknya produk tersebut bagi masyarakat luas. 
Lewat pengenalan atas level-level struktur organisasi, kita dapat mengidentifikasi jenis-jenis kewenangan dan tugas yang diemban oleh masing-masing unit dalam suatu struktur organisasi. Level tersebut berjenjang dari paling bawah hingga puncak organisasi.
Jenis-jenis Struktur Organisasi

Robbins mengidentifikasi 6 tipe organisasi, di mana 3 yang pertama adalah yang umum dan 3 lainnya kini tengah dikembangkan. Tiga yang umum adalah struktur sederhana, birokratik, dan matrik. Tiga yang tengah berkembang adalah struktur tim, struktur virtual, dan struktur tanpa batas
Ø  Struktur Sederhana. Kita bayangkan toko-toko agen sembako di pinggir jalan, toko emas di mal-mal, dan sejenisnya. Itulah organisasi yang mengimplementasikan struktur sederhana. Struktur sederhana dicirikan oleh apa yang dikerjakan oleh organisasi. Struktur sederhana memiliki tingkat departementalisasi yang rendah, luasnya lingkup kendali, juga formalisasi yang rendah. Struktur sederhana adalah organisasi yang datar, ia hanya punya 2 atau 3 level vertikal, sedikit pekerja, dan adanya sentralisasi pembuatan keputusan. Biasanya ia diterapkan pada organisasi-organisasi bisnis skala kecil. 
Ø  Struktur Birokrasi. Struktur ini kebalikan dari struktur sederhana. Semua serba dibakukan. Bank-bank, kantor-kantor pemerintah, perusahaan-perusahaan besar adalah contoh organisasi yang menggunakan struktur birokrasi. Struktur ini dicirikan oleh rutinitas pekerjaan yang dilakukan lewat spesialisasi, aturan formal, pengelompokkan tugas, sentralisasi otoritas, lingkup kendali yang sempit, hirarki kewenangan yang rumit, dan pola pembuatan keputusan harus mengikuti rantai komando.
Ø  Struktur Matrik. Biasanya digunakan di agen-agen periklanan, firma-firma hukum, pendidikan, riset, rumah sakit, universitas, dan perusahaan entertainment. Struktur matrik mengkombinasikan dua bentuk departementalisasi yaitu fungsi dan produk. Departemen fungsional punya “bos” sendiri, demikian pula departemen “produk.” Sehingga, setiap pekerja memiliki 2 atasan. Struktur matrik mampu memfasilitasi koordinasi tatkala organisasi punya aktivitas yang kompleks serta cenderung berdiri sendiri-sendiri.
Ø  Struktur Tim. Ciri umum struktur tim adalah reduksi atas halangan yang ditimbulkan akibat departementalisasi dan sentralisasi pembuatan keputusan kepada level tim kerja. Pada perusahaan skala kecil, struktur tim justru menentukan organisasi secara keseluruhan. 
Ø  Struktur Organisasi Virtual. Struktur ini adalah organisasi ini, kecil, yang melakukan outsourcing pada fungsi-fungsi bisnis yang utama. Dalam istilah struktural, organisasi virtual sangat tersentralisasi, dengan sedikit atau tanpa departementalisasi. Menurut Robbins, perusahaan-perusahaan seperti Nike, Reebok, atau Cisco Systems adalah contoh dari organisasi yang dapat meraup milyaran dollar tanpa punya fasilitas pabrik sendiri. Nike, contohnya, tidak punya pabrik. Mereka hanya mendesain sepatu lalu meng-outsourcing pabriknya.
Ø  Struktur Organisasi Tanpa Batas. Menurut Robbins, Jack Welch dari General Electric mengajukan ide tentang struktur tanpa batas. Struktur ini berupaya menghilangkan batasan vertikal dan horisontal di dalam General Electric dan melebur batas eksternal yang menghalangi koneksitas perusahaan baik dengan pelanggan maupun supplier-nya. Struktur ini juga berupaya menghilangkan rantai komando, mengedepankan lingkup kendali yang kecil, dan mengganti departementalisasi dengan tim-tim yang telah diberdayakan.
Dengan menghilangkan batasan vertikal, manajemen menjadi lebih horisontal karena mampu mendatarkan hirarki. Status dan tingkatan organisasi menjadi minimal. Departemen fungsional yang menciptakan batasan horisontal dihilangkan dengan cara menciptakan tim-tim yang berfungsi secara silang.

sumber : www. wordpress/struktur-organisasi.com

1 komentar: